Selasa, 03 Juni 2014

Foto Ilustrasi Google
Alhamdulilah pagi pagi blogger lombok dapat email dari Intermedia Karya Utama. Setelah beberapa kali memberikan tips soal jurnalistik, kali ini ia memberikan tips bagaimana menulis featre. 

Baiklah, blogger lombok tidak akan simpan sendiri ilmu yang diberikan, kami harap juga begitu untuk kawan kawan yang punya kemampuan lebih. Kita mulaiberbagi soal feature?

Featur memiliki fungsi sebagai penjelasan tambahan dalam berita yang sudah disiarkan sebelumnya, menggambarkan latar belakang sebuah peristiwa yang menyentuh perasaan dan bisa mengharukan para pembca yang membacanya. selain itu, feature juga menghidangkan informasi yang menghibur dan juga bisa mengungkap sesuatu yang sebelumnya belum tersiar sebagai sebuah berita.

Tapi jangan upa, menulis feature juga harus tetap mempertahankan penulisan berita tradisional yang mengandung 5W pus 1 H. Feature dalam hal ini bisa menjadi penjelasan tambahan untuk berita yang sudah disiarkan sebelumnya, memberi latar belakang suatu peristiwa.

Meskipun pada  umumnya enak dibaca, dan karenanya menghibur, feature kadang syarat dengan kadar keilmuan — cuma pengolahannya secara populer. Juga dipakai untuk penulisan berita-berita yang dihasilkan dari pengumpulan bahan yang mendalam.
  
Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta, maka dalam menulis sebuah feature anda  dapat memakai teknik ”mengisahkan sebuah cerita”. Memang itulah kunci perbedaan antara berita ”keras” (spot news) dan feature. 

Peru diketahui Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah. Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.

Penulis feature untuk sebagian besar tetap menggunakan penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu sangat efektif untuk berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya untuk mengisahkan suatu cerita,
ia segera menerobos aturan itu.

Konsep ”piramida terbalik” sering ditinggalkan. Terutama bila urutan peristiwa sudah dengan sendirinya membentuk cerita yang baik

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.
1 2 3 4 5

Unordered List

Pages

Blockquote

Sample Text

Blog Archive

Copyright © TES TEMPLATE | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | NewBloggerThemes.com