Kota Mataram masuk sebagai satu dari 10 Kabupaten/Kota yang terpilih secara nasional sebagai satu kota yang masuk nominasi pengembangan kota EcoDistrict atau program Perwujudan Pembangunan Berkelanjutan. Sebuah program kerjasama mengenai penguatan dan perluasan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) antara Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal ini Direktorat Jenderal Penataan Ruang dengan Pemerintah Perancis.
Selasa (04/03), Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana diundang untuk memaparkan beberapa hal penting yang mencerminkan kesungguhan dan kesiapan Pemerintah Kota Mataram mengikuti program EcoDistrict di hadapan tim seleksi yang terdiri dari tim Kedutaan Besar Perancis, tim EcoDistrict, Tim Greend Building and Burgeap, dan tim dari Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Dalam presentasi berbahasa Inggris yang disampaikan Mohan di di Mercure Hotel Taman Jaya Ancol ini, Mohan memaparkan bahwa untuk program EcoDistric ini pihaknya mengandalkan keberadaan Kota Tua Ampenan. Dirinya menyatakan bahwa Pemerintah dan masyarakat Kota Mataram akan bekerjasama untuk merevitalisasi kota tua ampenan sesuai dengan dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dan mengadopsi konsep EcoDistrict. Hal ini dikarenakan konsep EcoDistric diyakini sejalan dengan strategi pengembangan kawasan Kota Tua AmpenaN
Ditemui kemudian, Mohan menegaskan kesiapan Pemerintah Kota Mataram menjadi satu dari dua Kabupaten/Kota yang dipilih untuk dijadikan pilot project program EcoDistrict, diantara delapan Kabupaten-Kota nominasi. Yaitu; Kota Metro, Kabupaten Purbalingga, Kota Semarang, Kota Mataram, Kota Singkawang, Kabupaten Jombang, Kota Bandung, dan Kota Yogyakarta. “Dari delapan Kabupaten/Kota nominasi ini, semua sama antusiasnya untuk dipilih sebagai pilot project. Tapi saya optimis Kota Mataram bisa menjadi salah satu dari dua daerah yang terpilih sebagai pilot project”, seperti dikatakan Mohan
Program EcoDistric ini sendiri sebelumnya telah ditawarkan kepada seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Dalam perjalanannya, tersaring delapan nominasi yang nantinya menyisakan dua daerah yang dinyatakan terpilih untuk dijadikan pilot project. Program EcoDistrict ini akan disinergikan dengan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan dokumen RTBL dengan tujuan akan adanya kesinambungan terbaik dari rencana, desain, program, hingga implementasi tata ruang di Kabupaten/Kota di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar